35 Tempat Wisata Terbaik di Madura Yang Direkomendasikan Untuk Liburan Anda
Sabtu, 06 Oktober 2018
Edit
Ketika mendengar
nama Pulau Madura, barangkali yang terbayang dalam benak sebagian besar orang
hanyalah sate, karapan sapi, celurit, atau bahkan garam. Namun, dalam beberapa
tahun terakhir, nama pulau yang berada di utara Kota Surabaya ini cukup mencuat
dan menyita perhatian. Bukan hanya karena polemik seputar wacana mendirikannya
sebagai provinsi sendiri, tetapi juga karena potensi wisatanya yang mulai
dikenal oleh masyarakat luas.
Bisa dibilang,
potensi wisata yang dimiliki Pulau Madura ini sangat lengkap. Mulai dari wisata
pantai, alam dan pegunungan, wisata budaya, religi, bahkan wisata kuliner.
Nah,, berikut tempat wisata di Madura yang wajib Anda ketahui dan kunjungi.
1. Jembatan
Nasional Suramadu
Jembatan
Suramadu adalah pintu gerbang memasuki Madura yang sejak awal berdirinya telah
menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak, jembatan yang diresmikan sejak tahun
2009 ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia, dengan panjangnya yang
mencapai 5.438 meter.
Dari atas
jembatan ini, Anda bisa menikmati keindahan Selat Madura, yang akan semakin
memesona ketika menjelang senja dan malam hari. Gemerlap dan meriahnya lampu
yang berpadu dengan megahnya bangunan jembatan, menjadi daya tarik utama dari
jembatan ini.
Jika dulu di
awal berdirinya Anda bisa menikmati keindahan dengan cara berdiri di
tengah-tengah jembatan, kini Anda bisa menikmati pesonanya dengan beragam
wisata Jembatan Suramadu yang ditawarkan. Salah satu di antaranya adalah wisata
perahu Cokroaminoto, dengan harga tiket sebesar Rp20.000 per orang.
2. Bukit Kapur
Jaddih
Salah satu
destinasi wisata yang baru-baru ini tengah populer adalah Bukit Jaddih. Kawasan
ini merupakan perbukitan dengan tebing-tebing kokoh yang artistik dan eksotis,
layaknya Tebing Breksi yang ada di Jogjakarta. Tak heran jika bukit wisata yang
terletak di desa Jaddih, Kecamatan Socah, Bangkalan ini, sangat populer di
media sosial.
Di tempat ini,
Anda bisa bersantai sembari melihat bongkahan serta guratan tebing kapur yang
berukuran raksasa. Anda juga bisa menikmati Aeng Gowa Pote (Air Gua Putih),
sebuah pemandian alami yang tepat berada di tengah-tengah kawasan Bukit Jaddih.
Sungguh, sensasi yang akan Anda dapatkan serasa menikmati oase di tengah padang
gurun.
Untuk akses;
selepas melewati Jembatan Suramadu, Anda tinggal belok kanan menuju daerah
Labang, hingga nantinya tiba di kawasan Desa Jaddih. Dari Desa Jaddih ke lokasi
bukit, Anda harus berhati-hati mengingat akses jalan masih banyak yang rusak.
Sementara untuk tiket masuk, Anda hanya akan dikenakan biaya sebesar
Rp2.000-5.000.
3. Air Terjun
Kokop
Bagi Anda para
pencinta dan penjelajah alam, Anda wajib mengunjungi tempat wisata Air Terjun
Kokop yang berada di Desa Durjan, Kecamatan Kokop, Bangkalan. Pesona wisata
ini, tidak hanya terletak pada air terjun setinggi 30 meter, tapi juga pada
hamparan panorama alam yang bisa Anda nikmati di sepanjang perjalanan.
Untuk mencapai
lokasi ini, Anda harus melewati bukit-bukit kecil yang memanjang dan berbatu.
Namun, Anda tak perlu khawatir, karena perjalanan berat ini akan terasa
menyenangkan dengan adanya panorama alam terbuka dan hamparan sawah sejauh mata
memandang. Perjuangan Anda pun tak akan berakhir sia-sia, karena pesona wisata
Air Terjun Kokop akan menghapus lelah Anda dengan keindahannya.
4. Pantai
Rongkang
Jika umumnya
pantai terkenal dengan pasir putihnya yang lembut, pantai yang satu ini justru
terkenal dengan bebatuannya yang cadas. Ya, di Pantai Rongkang Anda akan diajak
untuk menikmati sensasi lain dari wisata pantai. Sesuai dengan arti nama
"Rongkang", berasal dari kata ngrongkang yang berarti berlubang.
Meski demikian,
pantai yang terletak di Desa Kwanyar, Bangkalan ini, tetap menyuguhkan panorama
pantai yang eksotis dan alami. Pohon-pohon yang rindang serta bukit yang tidak
terlalu tinggi, semakin memperindah pemandangan lepas pantai Laut Jawa Utara
dan Selat Madura.
Mengingat
letaknya yang juga tak jauh dari Jembatan Suramadu, pemandangan senja dan malam
hari di pantai ini akan semakin apik dengan gagah dan gemerlapnya Jembatan
Suramadu, serta kapal-kapal yang lalu lalang dari dan menuju pelabuhan.
5. Pantai Siring
Kemuning
Kini saatnya
mengunjungi pantai di kawasan utara kota yang juga tak kalah memesona. Salah
satu pantai cantik di sebelah utara daya Kota Bangkalan adalah Pantai Siring
Kemuning.
Pantai yang
terletak di Desa Macajah, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan ini terkenal dengan
deburan ombak dan embusan semilir angin yang mampu menenangkan pikiran. Tidak
hanya itu, pantai yang berada sekitar 41 km dari pusat kota ini, juga memiliki
hamparan pasir putih yang lembut. Namun, karena ombak yang cukup kuat, Anda
harus berhati-hati ketika bermain air. Dengan cukup membayar biaya retribusi
sebesar Rp3000, Anda pun bebas menikmati wisata pantai yang cantik namun lekat
dengan kesederhanaan ini.
6. Wisata Religi
Syaikhona Kholil
Nyatanya, Pulau
Madura tidak hanya kaya akan wisata alam, tapi juga memiliki banyak wisata
religi. Salah satu yang wajib Anda kunjungi adalah wisata religi Syaikhona
Kholil Bangkalan. Syech Kholil ini merupakan ulama besar yang masih memiliki
pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati, dari garis keturunan sang ayah. Lebih
dari itu, ulama kharismatik ini juga merupakan guru dari ulama-ulama besar di
Jawa Timur dan Madura. Termasuk salah satu di antaranya adalah KH. Hasyim
Asyari yang merupakan tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Anda tidak hanya
bisa berziarah dan belajar sejarah perkembangan Islam di Jawa Timur, tapi juga
bisa berwisata menikmati megahnya masjid dengan arsitektur dan ornamen
kaligrafi yang khas. Alhasil, kolaborasi antara kemakrifatan "Bapak
Pesantren Indonesia" dengan megahnya masjid, menjadikan kawasan ini selalu
ramai dikunjungi. Bahkan, diperkirakan tak kurang dari 1500 wisatawan datang
dari seluruh penjuru Indonesia di setiap harinya.
Jika Anda
tertarik untuk mengunjunginya, Anda bisa langsung menuju kompleks pesarean
Syaikhona Kholil (KH. Moh. Kholil) di Desa Mertajasah, Kecamatan Kota
Bangkalan. Sekitar 4 km arah selatan dari jantung Kota Bangkalan, Madura.
7. Wisata Religi
dan Budaya Aer Mata Ebu
Selepas
berziarah di pesarean Syaikhona Kholil, lanjutkan perjalanan wisata religi Anda
menuju kompleks pesarean di puncak Bukit Arosbaya. Di sini terdapat kompleks
pemakaman Syarifah Ambami yang merupakan istri dari Raden Praseno, penguasa
Madura yang bergelar Cakraningrat I.
Kompleks
pemakaman ini menyimpan cerita sejarah yang romantis sekaligus dramatis.
Dikisahkan, karena kesibukan Raja Cakraningrat I di Kerajaan Mataram,
menjadikan Syarifah Ambami (Ratu Ibu) menjadi kesepian sehingga memutuskan
untuk bertapa dan berdoa di puncak bukit Desa Buduran, Arosbaya. Dalam doanya,
beliau berdoa agar tujuh turunannya diberkahi untuk menjadi penguasa Madura.
Namun, doa Ratu
Ibu tersebut ternyata mengundang kemarahan sang suami, karena Raja Cakraningrat
I menginginkan seluruh keturunannya, bukan hanya tujuh turunan seperti doa sang
istri. Akhirnya, karena kekecewaan suaminya, Ratu Ibu merasa bersalah dan
meratapi kesedihannya dengan menangis sepanjang siang dan malam. Air mata Ratu
Ibu ini kemudian membanjiri tempat beliau bertapa, hingga akhirnya menjadi
sumber mata air sampai saat ini. Sumber mata air tersebut kemudian dikenal
dengan Aer Mata Ebu (Air Mata Ibu), yang dipercaya memiliki banyak khasiat,
seperti menyembuhkan penyakit, enteng jodoh, dan lain sebagainya.
Kompleks
pemakaman Ratu Ibu beserta tujuh turunannya ini kemudian dikenal dengan nama
Kompleks Pemakaman Raja-Raja Bangkalan, atau yang lebih populer dengan sebutan
Pesarean Rato Ebu atau Aer Mata Ebu.
Dari pusat Kota
Bangkalan, arahkan perjalanan Anda ke utara menuju Kecamatan Arosbaya. Dari
Arosbaya, belok kanan untuk menuju Desa Buduran hingga tiba di puncak bukit
lokasi pesarean. Untuk mengunjunginya, Anda hanya akan dikenakan biaya parkir
sebesar Rp2.000 untuk motor, dan Rp10.000 untuk kendaraan roda 4.
8. Wisata Bukit
Geger
Bagi Anda yang
ingin menikmati sejuk dan tenangnya kawasan perbukitan, Anda wajib berkunjung
ke Wisata Bukit Geger. Di kawasan yang berada di ketinggian 200 mdpl ini, Anda
bisa menikmati rindangnya hutan akasia, hutan mahoni, dan hutan jati seluas 42
hektare. Anda juga bisa kamping atau berkemah di bukit ini, lo. Mengingat bukit
yang terletak kurang lebih 30 km arah tenggara kota Bangkalan ini, juga
difungsikan sebagai bumi perkemahan.
Tidak hanya itu,
di puncak bukit juga terdapat sebuah patung kuno yang bernama Situs
Pelanggiran, dengan deretan tangga dan pagar betonnya yang kokoh. Terdapat
pula, Lembah Palenggiyan dengan keindahan danau dan jejeran sawahnya yang
hijau.
Lokasi ini tak
jauh dari kawasan Aer Mata Ebu, sekitar 15 km ke arah timur dari puncak bukit
Desa Buduran.
9. Air Terjun
Toroan
Pernah menikmati
indahnya air terjun yang berpadu dengan cantiknya pantai? Jika belum, Anda
wajib berkunjung ke kawasan wisata yang terletak di Desa Ketapang Daya,
Kecamatan Ketapang, Sampang, yang bernama Air Terjun Toroan ini.
Di tempat wisata
yang terletak sekitar 4 km arah utara dari pusat kota Sampang ini, Anda bisa
menikmati air terjun setinggi 20 meter yang langsung menyatu dengan air laut di
muaranya. Keberadaan pepohonan yang rindang di sekeliling air terjun, juga
menambah suasana alami nan eksotis.
Tidak hanya itu,
di sepanjang bibir pantai, Anda juga bisa menikmati hamparan pasir putih
lengkap dengan aneka bebatuan yang unik. Di sore hari, Anda bisa menikmati deru
dan gemericik air yang berpadu dengan deburan ombak, serta panorama senja ala
pantai yang menawan. Sungguh, perpaduan alam yang sangat sayang untuk
dilewatkan, bukan?
10. Kawasan
Wisata Hutan dan Pantai Nepa
Kawasan wisata
unik lain yang wajib Anda kunjungi di Kota Sampang adalah Hutan Kera Nepa. Di
kawasan wisata yang juga terletak di Kecamatan Ketapang ini, Anda bisa
menikmati perpaduan cantik panorama pantai, dengan rindangnya hutan dan
ekosistem kera.
Di Pantai Nepa,
Anda bisa menikmati hamparan pasir putih dan deburan ombak, lengkap dengan
embusan angin sejuk yang berasal dari kawasan hutan Nepa yang rindang. Dijamin,
bersantai di tempat wisata ini akan membuat Anda tenang dan kembali fresh. Anda
juga bisa bermain dengan sekumpulan kera yang berada di kawasan hutan lindung
ini, lo.
11. Pulau
Mandangin
Perjalanan
wisata Anda di Kota Sampang, tidak lengkap jika belum menikmati menariknya
berwisata ke Pulau Mandangin. Pulau Mandangin ini adalah pulau kecil di kawasan
Kabupaten Sampang, yang juga dikenal dengan sebutan Pulau Lepra. Sebutan ini
melekat sejak zaman orde baru, karena dulunya merupakan pulau pembuangan
tahanan yang mengidap penyakit lepra.
Namun akhirnya,
streotip negatif tersebut berhasil disisihkan oleh keindahan alamnya yang mulai
dikagumi. Setidaknya, ada dua pesona wisata Pulau Mandangin yang tak boleh Anda
kewatkan. Pertama, pesona Mandangin Timur dengan pantai Candhin-nya yang unik
dan menawan, serta terdapat batu besar menyerupai candi yang berada di tengah
pantai. Kedua, pesona alam Mandangin Barat yang terkenal dengan pasir putih dan
lembayung senjanya yang ciamik.
Dari pusat Kota
Sampang, Anda bisa menyeberang melalui dermaga Tanglok, dengan menggunakan
perahu-perahu nelayan yang bisa Anda sewa. Harga sewa perahu pun tergantung
kesepakatan serta banyaknya penumpang.
12. Gua Lebar
Sesuai dengan
namanya, gua yang terletak di kelurahan Dalpenang ini memang memiliki tampilan
fisik yang lebar. Uniknya, kawasan wisata ini bukan sekadar gua biasa, di
atasnya terdapat sebuah taman dengan konsep hutan lindung. Dengan ketinggian
sekitar 500 mdpl, Anda bisa menikmati pemandangan Kota Sampang—bahkan Selat
Madura—dari puncak Gua Lebar. Romantisme sunset dan gemerlapnya malam juga bisa
Anda nikmati dari atas Gua Lebar ini, lo.
Tidak hanya itu,
di kawasan wisata ini juga terdapat tempat bersejarah yaitu petilasan Pangeran
Trunojoyo. Jadi, sembari berwisata alam, Anda juga tengah berwisata sejarah.
Uniknya lagi, sebelum memasuki kawasan wisata, Anda akan terlebih dulu disambut
oleh patung Pak Sakera—seorang tokoh kenamaan Madura yang lekat dengan kesan
baju loreng merah putih, lengkap dengan senjata khasnya, celurit.
13. Wisata Waduk
Klampis
Jika biasanya
sebuah waduk hanya berfungsi sebagai wahana pengairan guna menunjang pertanian
masyarakat, maka tidak demikian halnya dengan waduk yang satu ini. Ya, Waduk
Klampis juga berfungsi sebagai destinasi wisata.
Di kawasan
perairan ini, Anda bisa menikmati hamparan air seluas 2603 hektare yang berpadu
dengan hijaunya perbukitan di sekitar area waduk. Alhasil, di sepanjang mata
memandang, Anda akan disuguhkan dengan panorama alam yang asri dan alami, yang
bisa menenangkan dan menyegarkan pikiran.
Keunikan lain
terletak pada kehidupan masyarakatnya yang masih sangat tradisional. Rumah-rumah
bambu masih bisa Anda temukan di kawasan Waduk Klampis. Keramahan masyarakat
dengan tradisi dan budayanya, juga menjadi nilai lebih dari kawasan wisata yang
terletak di Dusun Kramat, Desa Komis, Kecamatan Kedundung, Sampang ini.
14. Bukit
Masegit
Wisata kece yang
murah meriah satu ini juga wajib Anda kunjungi. Bukit yang berada di kecamatan
Omben, Sampang ini, menyuguhkan panorama alam perbukitan yang hijau dan asri.
Pemandangan Kota Sampang juga bisa Anda nikmati dari ketinggian. Tentunya,
waktu terbaik untuk mengunjungi Bukit Masegit adalah sore hari. Saat matahari
mulai beranjak kembali ke peraduannya.
Untuk menuju
lokasi, dari pusat Kota Sampang, Anda akan dihadapkan dengan dua pilihan jalur,
yaitu menuju Pamekasan dan Omben. Ikutilah petunjuk arah untuk menuju kecamatan
Omben. Hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit, dan Anda akan tiba di kawasan
ini.
15. Pantai
Camplong
Mengingat
letaknya yang tepat berada di sisi jalan jalur utama lintas kota
Surabaya-Sumenep, pantai yang satu ini memang telah populer dan dikenal banyak
wisatawan. Di pantai ini, Anda bisa bersantai sembari menikmati panorama pantai
berpasir putih, deburan ombak yang tidak terlalu tinggi, dan embusan angin
pantai yang menenangkan.
Pantai yang
terletak di desa Dharma Camplong ini, juga sering menjadi tempat
dilangsungkannya festival rakyat dan kegiatan budaya masyarakat setempat. Anda
bisa menyaksikan festival karapan sapi, wisata budaya rokat tase' (petik laut),
dan pertunjukan seni hiburan rakyat.
Berbeda dengan
pantai-pantai lain yang ada di Kabupaten Sampang, pantai yang satu ini, bisa
dibilang telah dikelola dengan sangat baik. Terbukti dengan adanya beragam
fasilitas penunjang, seperti hotel, restoran, tempat ibadah, MCK (mandi, cuci,
kakus), taman bermain, dan lain sebagainya.
Jika Anda
tertarik untuk mengunjungi pantai ini, Anda bisa langsung menuju kawasan pantai
Camplong, sekitar 9 km dari pusat Kota Sampang ke arah kota Pamekasan. Untuk
tiket masuk, Anda hanya akan dikenakan biaya sebesar Rp10.000 untuk orang dewasa,
dan Rp5000 untuk anak-anak.
16. Api Tak
Kunjung Padam
Pernahkah Anda
melihat semburan api dari permukaan tanah yang tetap menyala meski diguyur air?
Ya, wisata langka yang satu ini dapat Anda temukan di Desa Larangan Tokol,
Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan.
Di kawasan
wisata yang dikenal dengan sebutan Api Abadi atau Api Tak Kunjung Padam ini,
Anda bisa bersantai sembari membakar jagung atau ikan langsung dari api abadi
tersebut. Apalagi, kawasan ini juga berdekatan dengan area bumi perkemahan
sehingga memungkinkan Anda untuk merencanakan kemah kecil-kecilan bersama
orang-orang terdekat.
Lokasinya juga
tidak terlalu jauh dari pusat Kota Pamekasan, kok. Hanya sekitar 5 km ke arah
selatan kota. Atau, jika Anda dari arah Surabaya, Anda dapat menemukannya
dengan mudah sebelum memasuki pusat Kota Pamekasan. Untuk biaya retribusi, Anda
hanya perlu membayar biaya parkir kendaraan bermotor.
17. Pantai
Jumiang
Bagi Anda yang
ingin menikmati wisata pantai yang tenang dan jauh dari kebisingan kota, Pantai
Jumiang bisa menjadi pilihan. Pantai yang terletak di Desa Tanjung, Kecamatan
Pademawu, Pamekasan ini, memiliki kontur pantai yang cukup unik. Pantai Jumiang
bawah dengan bibir pantai yang landai, dan kawasan Pantai Jumiang atas dengan
tebing-tebing dan karang yang kokoh.
Di kawasan
Pantai Jumiang bawah, Anda bisa menikmati panorama pantai dengan aktivitas
layaknya di pantai-pantai pada umumnya, seperti bermain air, banana boat, atau
yang lainnya. Adapun di atas, Anda bisa bersantai di bawah pepohonan yang
rindang sembari menikmati keindahan laut dari ketinggian. Anda juga bisa
menikmati pesona sunset yang menawan dari kawasan ini.
Untuk menuju
lokasi pantai ini, Anda tak perlu khawatir karena akses jalan sudah sangat
baik. Telah tersedia angkutan umum untuk menuju pantai yang terletak sekitar 12
km arah tenggara Kota Pamekasan ini.
18. Air Terjun
Durbugen
Ingin menikmati
kesegaran air terjun di tengah kota Pamekasan? Jika iya, datang saja ke tempat
wisata Air Terjun Durbugen yang terletak di Kelurahan Kowel, Kecamatan Kota
Pamekasan. Tempat wisata ini cocok bagi Anda yang ingin menikmati dan bermain
air terjun, tetapi malas untuk melakukan perjalanan jauh dan terjal.
Untuk
mengunjungi lokasi ini, Anda juga tidak dikenakan biaya masuk sepeser pun.
Hanya saja, mengingat lokasinya yang lumayan dekat dengan pemukiman penduduk,
Anda harus pintar-pintar menjaga sikap. Jangan sampai Anda terlalu
bermesra-mesraan di tempat umum ini, ya. Karena seperti yang kita tahu,
masyarakat Madura adalah penganut Islam yang religius sekaligus fanatik. Jadi,
pegang selalu nilai-nilai kesopanan agar perjalanan wisata Anda lancar dan
nyaman.
19. Rawa
Mangunan
Tak jauh dari
pantai Jumiang, Anda juga bisa menjumpai tempat wisata yang tak kalah kece,
yaitu Rawa Mangunan. Di kawasan ini, Anda bisa menikmati tenangnya air laut,
yang berpadu dengan jejeran hutan bakau yang rindang.
Tempat ini
sangat cocok bagi Anda yang memiliki hobi memancing. Anda bisa menghabiskan
hari libur atau sore Anda dengan memancing, sembari menikmati keindahan dan
keasriannya. Sayangnya, akses untuk menuju lokasi masih cukup terjal karena
banyaknya jalan yang rusak. Jadi, Anda harus berhati-hati ketika menuju lokasi
ini.
20. Bukit Waru
Salah satu
tempat wisata di Madura yang tengah populer di kalangan anak muda—Madura maupun
luar Madura—adalah Bukit Waru. Sebuah bukit yang terletak di Pamekasan Utara,
tepatnya di Kecamatan Waru.
Kawasan bukit
batu ini menyuguhkan pemandangan alam yang eksotis, lengkap dengan beragam
aktivitas menarik yang ditawarkan. Selain bisa menikmati pemandangan "Bumi
Gerbang Salam" dari atas ketinggian, di sini Anda juga bisa menikmati Gua
Angin dan Kerajaan Kera yang unik.
Bagi Anda yang
memiliki hobi panjat tebing, Anda juga bisa menyalurkan hobi tersebut di tempat
ini. Bahkan, baru-baru ini, di beberapa titik juga mulai ada yang digunakan
sebagai landasan pacu olahraga paralayang. Anda yang memiliki hobi fotografi
dan pemotretan, juga patut berkunjung ke tempat ini. Terdapat banyak spot-spot
menarik yang bisa Anda abadikan dalam jepretan kamera.
21. Monumen
Nasional Arek Lancor
Berkunjung ke
kota yang dulunya merupakan ibu kota Karesidenan Madura, tak akan lengkap jika
Anda belum menikmati landmark Kota Pamekasan yang satu ini. Alun-alun kota
Pamekasan, atau yang lebih populer disebut Monumen Nasional Arek Lancor.
Disebut monumen Arek Lancor karena di tengah-tengah taman terdapat sebuah
monumen unik yang menyerupai "arek" (senjata khas masyarakat Madura).
Dibangun sebagai simbol sekaligus penghormatan terhadap jasa para pahlawan.
Di puncak tugu
monumen ini, kita bisa melihat lima simbol arek dan lancor yang bertengger
tegap menghadap langit, seolah menggambarkan karakteristik masyarakat Madura
pada umumnya yang tegas dan berani. Tidak hanya itu, jika dilihat secara lebih
saksama, simbol tersebut juga hampir menyerupai lafaz Allah, sebagai lambang
bahwa masyarakat Pamekasan—yang mayoritas Islam—adalah masyarakat yang
religius.
Meski demikian,
letaknya yang tepat berada di antara dua tempat ibadah, yakni Masjid Agung
Asy-syuhada dan Gereja Katolik Bunda Maria Ibu Para Rasul, juga menyiratkan
bahwa masyarakat setempat sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.
Pada sore hingga
malam hari, Anda bisa bersantai sembari menikmati pemandangan kota, sekaligus
menikmati beragam area permainan anak serta sajian kuliner. Terdapat pula
Museum Mandilaras yang bisa Anda kunjungi di siang hari, guna menambah khazanah
pengetahuan sejarah dan budaya Anda. Di hari-hari tertentu, Anda bisa menikmati
festival-festival kebudayaan Madura, seperti "Semalam di Madura" atau
yang lainnya.
22. Edu Wisata
Selamat Pagi Madura
Bagi Anda yang
ingin menikmati wahana wisata modern bermain dan belajar, Anda bisa mengunjungi
kawasan Edu Wisata Selamat Pagi Madura (SPM). Di kawasan wisata yang baru
berdiri sejak 8 juli 2016 ini, Anda bisa menikmati beragam wahana dan aktivitas
yang ramah anak dan lingkungan.
Setidaknya, di
area seluas 2 hektare ini, Anda bisa menikmati kolam renang untuk anak-anak,
kolam memancing, area playground, area berkuda, area flying fox dan jaring
para-para, serta taman bunga dan bukit cinta. Food court dan smoking area juga
tersedia guna menunjang kenyamanan pengunjung. Untuk area kolam renang dewasa,
pihak SPM memang sengaja tidak menyediakan demi menjaga norma agama dan norma
kesopanan yang dipegang teguh oleh kota Gerbang Salam (Gerakan Pembangunan
Syariat Islam) ini.
Nah, jika Anda
tertarik untuk mengajak keluarga ke tempat wisata yang satu ini, Anda bisa
langsung menuju Jl. Lawangan Daya, Kota Pamekasan. Tempat wisata ini buka
setiap hari mulai pukul 07.30-18.00 Wib. Cukup dengan membayar tiket masuk
sebesar Rp20.000, Anda sudah bebas menikmati beragam sajian wahana wisata yang
ditawarkan.
23. Gua Blaban
Bagi Anda para
pencinta wisata alam gua, pesona ciamik gua yang satu ini tak boleh Anda
lewatkan. Ya, pesona Gua Blaban yang terletak di Dusun Ronjing, Desa Blaban,
Kecamatan Batu Marmer, Pamekasan.
Gua yang baru
ditemukan di tahun 2015 ini, sempat menghebohkan warga di awal penemuannya.
Mengingat proses penggalian sumur yang waktu itu tengah dilakukan, tiba-tiba
berujung pada sebuah gua dengan pesona rongga bebatuan yang berkilau menyerupai
emas. Saking berkilaunya, masyarakat setempat sempat mengira bahwa gua tersebut
menyimpan banyak harta karun.
Nyatanya, gua
ini memang menyimpan pesona luar biasa. Selain sisi dalamnya yang dipenuhi
dengan batuan-batuan yang berkilau, gua ini juga memiliki stalakmit dan
stalaktit yang benar-benar ciamik.
Dengan cukup
membayar tiket masuk sebesar Rp20.000, Anda pun bisa menjelajahi pesona alam
Gua Blaban yang tak ada duanya. Meski letaknya yang sangat jauh dari pusat
kota, yaitu di Pamekasan bagian utara, akses jalan menuju lokasi ini sudah
sangat baik dan nyaman, kok.
24. Bukit Brukoh
Bukit Brukoh
adalah tempat wisata yang saat ini tengah populer di media sosial. Keindahan
puncak bukit yang elok dan rindang adalah keistimewaan utama dari bukit yang
berada di Desa Bajang, Kecamatan Pakong, Pamekasan ini. Dijamin, sepanjang mata
memandang, Anda akan dimanjakan dengan hamparan pepohonan hijau, lengkap dengan
semilir angin sejuk yang menenangkan.
Di sini, Anda
tidak hanya bisa menikmati pemandangan Kota Pamekasan dari ketinggian, Anda
juga bisa bersantai sembari menikmati spot-spot yang instagrammable banget.
Berfoto di atas hammock, rumah kayu, dan gazebo adalah beberapa di antaranya.
Dan, meski
jaraknya cukup jauh dari pusat kota, yaitu sekitar 25 km, Anda juga tak perlu
khawatir karena akses jalan untuk menuju lokasi sudah sangat baik. Untuk bisa
menikmatinya, Anda hanya cukup membayar biaya parkir.
25. Air Terjun
Ahatan
Bagi Anda yang
senang menjelajah alam dan menyukai tantangan, wisata Air Terjun Ahatan bisa
menjadi pilihan. Air terjun ini ibarat surga yang tersembunyi di balik terjal
dan curamnya daerah perbukitan Desa Tlonto Raja, Kecamatan Pasean, Pamekasan.
Jadi, untuk
menuju lokasi ini Anda harus ekstra hati-hati, mengingat jalannya yang sangat
curam, licin, dan berkelok. Namun, perjuangan berat Anda akan terbayar dengan
cantiknya dua Air Terjun Ahatan yang memiliki dua hulu yang berbeda.
26. Kampung
Wisata Batik
Selain dikenal
sebagai Bumi Gerbang Salam, Kota Pamekasan juga dikenal sebagai Kota Batik di
Madura. Gelar tersebut disematkan dalam kegiatan "Pamekasan Membatik"
yang menuai pencapaian rekor MURI dengan kategori batik terpanjang di dunia.
Sebagai kota
batik, Pamekasan memiliki 7 sentra batik utama yang dikenal dengan motif
batiknya yang keren. Dua di antaranya bahkan dijadikan sebagai kampung wisata
batik. Ya, Anda bisa mengunjungi Desa Klampar Kecamatan Proppo, dan Kelurahan
Kowel Kecamatan Kota Pamekasan, untuk berwisata dan berbelanja batik khas
Pamekasan. Kedua lokasi ini sangat mudah dijangkau, mengingat letaknya yang
berada di sekitar pusat kota.
27. Vihara
Avalokitesvara
Meski masyarakat
Madura umumnya memang menganut agama Islam, tetapi ternyata di daerah timur
Pamekasan, tepatnya di Desa Polagan Kecamatan Galis, terdapat sebuah klenteng
yang masih terawat dengan sangat baik. Klenteng tersebut bernama Vihara
Avalokitesvara (Kwan Im Kiong).
Uniknya,
bangunan seluas 3 hektare ini tidak hanya diperuntukkan bagi umat Tridharma,
saja. Pengunjung dari agama apa pun bebas untuk datang ke Vihara
Avalokitesvara, karena di kompleks peribadatan tersebut juga terdapat masjid,
pura, dan tempat peribadatan lainnya. Sungguh, tempat wisata ini adalah potret
dari toleransi keberagaman yang seharusnya dimiliki oleh seluruh masyarakat
Indonesia.
Tidak hanya itu,
benda-benda peninggalan Kerajaan Majapahit juga bisa Anda temukan di sini Di
antaranya adalah patung Avalokitesvara Bodhisatva versi Majapahit, dengan
tinggi 155 sentimeter.
Mengingat
letaknya yang sangat strategis, yaitu di sisi jalan utama Pamekasan-Sumenep,
lokasi wisata religi ini sangat mudah dijangkau. Baik dengan kendaraan pribadi
maupun angkutan umum.
28. Gili Labak
Pesona dan daya
tarik Gili Labak memang tidak perlu diragukan lagi. Bahkan, keindahannya patut
disejajarkan dengan Gili Trawangan Lombok dan pantai-pantai terkenal di Pulau
Bali. Pulau yang menjadi bagian teritorial Kabupaten Sumenep ini, menawarkan
panorama alam pantai dan bawah laut yang sangat menakjubkan. Sangat cocok bagi
Anda para pencinta snorkeling dan diving.
Anda pun bisa
mengelilingi pulau yang hanya seluas 5 hektare ini, sembari menikmati keindahan
alam yang berpadu dengan cantiknya pasir putih dan birunya air laut. Untuk
menuju Gili Labak, dari terminal Sumenep Anda harus menuju Pelabuhan Kalianget.
Anda bisa melakukan penyeberangan dengan menggunakan perahu-perahu nelayan yang
bisa disewa. Biaya sewa perahu sekali jalan berkisar antara Rp400.000-500.000.
Jadi, semakin banyak anggota rombongan Anda, semakin hemat pula pengeluaran
akomodasi perjalanan.
29. Gili Iyang
Sama halnya
dengan Gili Labak, Gili Iyang juga menawarkan pesona alam dan bawah laut yang
memesona. Hanya saja, jika Gili Labak terkenal dengan pasir pantainya yang
putih, pantai Gili Iyang juga dihiasi dengan bebatuan karang yang eksotis.
Kelebihan lain
dari pulau yang berjarak sekitar 28 km dari pusat Kota Sumenep ini adalah
kandungan oksigennya yang terbaik di dunia. Tak heran jika angka harapan hidup
masyarakat setempat umumnya berada di atas 80 tahun.
Wah... jadi,
berwisata ke Gili Iyang tidak hanya akan memanjakan kita dengan pesonanya, tapi
juga akan menyehatkan badan.
30. Pantai
Sembilan Gili Genting
Sajian
pemandangan alam dan bawah laut yang memesona juga ditawarkan oleh Pantai
Sembilan, Gili Genting. Di sini, Anda bisa bersantai di tengah bentangan pasir
putih yang bersih dengan air lautnya yang jernih. Suasana sekitar pantai yang
asri dan rindang juga akan membuat Anda betah berlama-lama di pantai yang oleh
masyarakat setempat disebut Pantai Putih.
Keunikan dari
pantai ini, terletak pada adanya lingkaran cekungan di tengah pasir yang seolah
memerangkap air laut dan membentuk angka sembilan. Hingga kemudian, pantai ini
dikenal dan populer dengan sebutan Pantai Sembilan.
Untuk menuju
lokasi ini, Anda hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari pelabuhan
Tanjung Daronggi. Ongkosnya pun sangat murah, yaitu hanya sekitar Rp10.000 per
penumpang.
31. Pulau
Sapeken
Pulau cantik di
Kabupaten Sumenep yang juga wajib Anda kunjungi adalah Pulau Sapeken. Pulau ini
akan memanjakan Anda dengan pemandangan pantai yang menawan, air laut yang
jernih, dan alam bawah laut yang menggoda.
Uniknya, meski
menjadi bagian dari Pulau Madura, masyarakat setempat menggunakan bahasa dan
budaya Sulawesi, seperti Bugis, Bajau, dan Mandau.
32. Pantai
Lombang
Pantai Lombang
adalah pantai favorit di Kabupaten Sumenep yang telah populer sejak tahun
2000-an. Di pantai yang terkenal dengan pasir putih dan cemara udangnya ini,
Anda bisa bersantai, bermain air dan berenang, dan bahkan snorkeling. Fasilitas
yang disediakan pun sudah cukup memadai. Mulai dari hotel, rumah makan, tempat
ibadah, MCK (mandi, cuci, kakus), dan lain sebagainya.
Jika Anda
tertarik untuk mengunjunginya, Anda bisa langsung menuju kawasan Pantai Lombang
di Desa Lombang Kecamatan Batang-Batang, Sumenep. Tepatnya sekitar 30 km ke
arah utara Kota Sumenep. Jika Anda tidak membawa kendaraan pribadi, Anda bisa
menempuhnya dengan kendaraan umum yang kini telah menjangkau kawasan pantai
ini.
33. Keraton
Sumenep
Perjalanan
wisata Anda di Kabupaten Sumenep tidak akan pernah lengkap jika belum
bertandang ke Keraton Sumenep. Di keraton yang berada di Jln. Dr.Soetomo
Sumenep ini, Anda bisa menikmati peninggalan-peninggalan Kerajaan Sumenep yang
masih terawat dengan baik.
Terdapat pula
museum dengan segala koleksi kebudayaannya, pendopo agung dengan kharismanya,
dan keraton Raden Ayu dengan segala kecantikannya. Anda juga bisa mengunjungi
taman pemandian putri-putri raja (Taman Sare) layaknya Taman Sari Keraton
Jogjakarta, lo.
34. Kota Tua
Kalianget
Bagi Anda yang
ingin melihat pesona bangunan-bangunan bersejarah khas Belanda, Anda bisa
berkunjung ke Kota Tua Kalianget. Dulunya, kota ini merupakan kota modern
pertama yang dikembangkan Belanda di Pulau Madura.
Mengingat
letaknya yang strategis dan merupakan pelabuhan tersibuk di Madura, Pemerintah
Belanda membangun beragam fasilitas pendukung industri. Di antaranya seperti
bangunan pabrik, gedung sentral atau pembagkit tenaga listrik, taman kota,
bioskop, trem dan stasiun, dan lain sebagainya.
Dan kini,
puing-puing bangunan yang lekat dengan kesan vintage tersebut, masih bisa Anda
nikmati di kawasan ini secara gratis. Akses untuk menuju lokasi ini pun sangat
mudah, mengingat telah banyak kendaraan umum yang menuju daerah Kalianget.
Bahkan, beberapa bus dari Surabaya memiliki tujuan akhir di Pelabuhan
Kalianget.
35. Wisata Pulau
Kangean
Satu lagi pulau
kecil di Kabupaten Sumenep yang menyimpan sejuta pesona wisata. Ya, Pulau
Kangean. Selain menyimpan pesona wisata alam dan bawah laut yang memesona,
pulau ini juga kaya akan wisata budaya. Budaya masyarakat Kangean memang sangat
berbeda dengan budaya masyarakat Madura. Budaya di pulau ini merupakan
perpaduan antara budaya Madura, Sulawesi, Kalimantan, dan bahkan Belanda.
Sayangnya, untuk
bisa menikmatinya, butuh perjuangan yang tidak sedikit. Setidaknya dibutuhkan
waktu berlayar sekitar 6-7 jam dari Pelabuhan Kalianget Sumenep, ditambah harus
mengarungi ombak yang lumayan besar.
Nah, itulah
tempat-tempat wisata di Madura yang sangat sayang jika Anda lewatkan. Yuk,
jelajahi eksotisme Pulau Garam.