30 Tempat Wisata Terbaik di Jepara Yang Direkomendasikan Untuk Liburan Anda
Kamis, 18 Oktober 2018
Edit
Sejak zaman
dahulu, Jepara sudah menjadi salah satu daerah tersohor di Pulau Jawa. Sebagai
kota perdagangan utama, nama Jepara juga tertulis di buku sejarah Dinasti Tang
dan buku Suma Oriental karangan penulis Portugis bernama Tomé Pires. Daerah
yang juga dikenal karena seni ukirnya ini juga memiliki tokoh-tokoh
berpengaruh, seperti Ratu Kalinyamat dan R.A Kartini.
Jepara ternyata
juga memiliki panorama yang sangat indah, tidak heran jika banyak pelancong
merekomendasikan wilayah ini sebagai salah satu destinasi wisata wajib untuk
dikunjungi. Tempat wisata di Jepara terbilang sangat lengkap, mulai dari wisata
alam, wisata sejarah, wisata keluarga, hingga wisata religi. Berbagai pilihan
tempat wisata unggulan Jepara, di antaranya adalah:
1. Karimunjawa
Karimunjawa
merupakan primadona pariwisata dari Kabupaten Jepara. Tempat ini berupa
kepulauan yang terletak di Laut Jawa dan telah dikembangkan menjadi pesona
wisata taman laut. Jaraknya kurang lebih sekitar 83 km dari barat laut
Kabupaten Jepara. Untuk dapat mencapai tempat ini, pelancong dapat memanfaatkan
transportasi alternatif yang tersedia, seperti kapal feri yang berangkat dari
Semarang; Jepara; atau Kendal.
Pesona
Karimunjawa sendiri terletak pada keindahan bawah lautnya. Kekayaan biota laut
yang ada terdiri dari 90 jenis karang keras, lebih dari 200 ikan hias, dan
130-an genera atau marga akuatik. Biota laut yang ada di Karimunjawa ini juga
dilindungi demi menjaga kelangsungan ekosistem yang ada.
Atraksi menarik
lainnya yang dapat dilakukan di tempat ini adalah menyelam, berenang, bermain
di pantai, hingga berjemur. Anda juga bisa menyaksikan atraksi budaya yang
disajikan oleh para penduduk lokal.
2. Pulau Panjang
Pulau Panjang
terkenal karena memiliki laut dangkal di sekelilingnya. Arus yang cukup tenang
juga dapat dimanfaatkan untuk berkano di sekitar pulau. Airnya yang cukup
jernih membantu Anda untuk melihat dengan jelas terumbu karang dan ikan-ikan
yang berenang tepat di dasar laut. Selain berkano, pengunjung juga dapat
berenang dan menyelam dengan bebas di tempat ini. Garis pantai yang panjang
juga membuat wisatawan semakin betah untuk berlama-lama bermain di hamparan
pasir putih.
Untuk mencapai
pulau ini tidaklah sulit, wisatawan dapat menyeberang dengan menggunakan kapal
dari Pulau Kartini yang berjarak kurang lebih sekitar 2,5 km saja. Waktu
tempuhnya juga cukup singkat, yaitu sekitar 30 menit. Selain atraksi air
seperti di atas, Pulau Panjang juga menawarkan pemandangan alam yang sangat
elok.
3. Pulau
Mandalika
Untuk bisa
sampai ke pulau yang memiliki pemandangan indah nan menakjubkan ini, wisatawan
dapat menyewa perahu nelayan dan menyeberang laut selama kurang lebih setengah
jam perjalanan. Tempat penyewaan perahu ini berjarak sekitar 2 km dari Desa
Ujung Watu, tepatnya sebelah utara Laut Jepara.
Pulau Mandalika
biasa digunakan sebagai tempat favorit untuk memancing. Di sekitar pulau memang
banyak ditemukan ikan, seperti kakap dan kerapu. Pulau ini juga memiliki flora
endemik bernama nongko celeng, yaitu tanaman nangka dengan buah yang tidak
tumbuh di bagian batang, melainkan tumbuh dari pangkal akar.
Selain itu,
Pulau Mandalika juga memiliki pantai indah dengan batu karang yang berdiri
kokoh di sana. Pengunjung yang datang juga dimanjakan dengan berbagai sajian
hidangan laut khas Jepara.
4. Pantai
Kartini
Tempat ini
merupakan salah satu objek wisata terkenal yang ada di Jepara, selain
Karimunjawa. Bukan hanya menawarkan pemandangan pantai yang indah dan menawan,
Pantai Kartini juga memiliki berbagai macam wahana dan atraksi permainan
menarik yang sangat digemari oleh anak-anak. Tidak heran jika kemudian lokasi
ini menjadi destinasi favorit untuk liburan keluarga.
Pantai Kartini
sendiri berada di antara Karimunjawa dan Pulau Panjang. Lokasi tepatnya berada
di Desa Bulu, Kecamatan Jepara atau sekitar 2,5 km ke arah barat dari kantor
Bupati Jepara. Di tempat ini biasa digelar festival kebudayaan tahunan yang
bernama “Lomban”. Acara kebudayaan tersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Syawal,
seminggu setelah Idulfitri dan hanya dilangsungkan selama satu hari saja.
5. Pantai
Pungkruk
Berlokasi di
Desa Mororejo, Kecamatan Mlonggo, Pantai Pungkruk dapat dijangkau sekitar 15
menit perjalanan dari pusat Kota Jepara. Tempat ini disebut sebagai kawasan
wisata kuliner terbesar di Jawa Tengah. Rumah makan yang ada juga terbilang
unik karena berupa bangunan gazebo yang dibangun di atas laut. Ada juga
beberapa tempat makan yang dilengkapi dengan fasilitas karaoke.
Jernihnya air
laut dan suara deburan ombak yang merdu membuat Anda akan betah berlama-lama
menghabiskan waktu di pantai ini. Apalagi dengan adanya pemandangan matahari
terbenam yang sangat indah, semakin menambah suasana romantis yang ada. Sambil
menikmati pemandangan laut yang indah, jangan lupa juga untuk mencicipi ikan
bakar yang menjadi kuliner favorit di Pantai Pungkruk.
6. Pantai Ombak
Mati
Pantai ini
nyaris tidak memiliki ombak sama sekali sehingga dikenal dengan sebutan Pantai
Ombak Mati. Sebelumnya, objek wisata ini lebih dikenal dengan nama Pantai Bondo
karena berada di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Kelangkaan
ombak yang ada membuat suasana pantai menjadi tenang dan terlihat sepi, cocok
dijadikan sebagai tempat pelarian diri sejenak dari rutinitas atau kebisingan
kota.
Di sepanjang
pantai, kita juga tidak akan menemukan bangunan-bangunan permanen. Pasalnya,
Pemkab Jepara mengusung pembangunan dan pengelolaan Pantai Ombak Mati dengan
tema alami. Ketenangan yang ada di pantai ini telah membuat wisatawan terpikat,
karena seperti sedang berada di pantai milik sendiri.
7. Pantai Teluk
Awur
Jika kebanyakan
pengelola pantai lain melarang wisatawan untuk berenang dan bermain air, Pantai
Teluk Awur justru memiliki kebijakan sebaliknya. Di sini, pengunjung dapat
bebas bermain air ataupun berenang mengarungi laut. Siapa sangka, pantai dengan
pasir putih ini juga menggratiskan biaya masuk bagi seluruh wisatawan yang
datang.
Pantai ini
berjarak 4 km dari pusat Kota Jepara, tepatnya berada di Desa Telukawur,
Tahunan. Di tempat ini juga terdapat hutan mangrove yang berfungsi sebagai
penahan abrasi dan tempat peneduh. Sama seperti Pantai Kartini, kegiatan
sedekah laut atau Pesta Lomban diselenggarakan pula di sini. Masyarakat sekitar
juga percaya jika air laut yang berada di Pantai Teluk Awur memiliki khasiat
menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit.
8. Pantai Empu
Rancak
Jika Anda ingin
mengunjungi pantai yang masih belum terjamah dan belum banyak dikenal, Pantai
Empu Rancak bisa menjadi pilihan utama. Tempat ini memang terlihat masih sepi,
tetapi sejak beberapa tahun terakhir masyarakat sekitar sudah mengelola pantai
ini secara swadaya. Lokasinya berada di Desa Karang Gondang, Kecamatan Mlonggo.
Pantai Empu
Rancak yang berpasir putih ini dikenal dengan nuansa Jawa-Jeparanya. Salah satu
keunikan yang ada di sini adalah adanya bangunan musala yang bentuknya
merupakan gabungan antara Masjid Agung Demak dan Masjid Menara Kudus, serta
gapuranya mirip dengan Gapura Masjid Robayan dan Gapura Masjid Mantingan.
Ketika berkunjung ke sini, jangan lupa untuk menyantap kuliner laut khas Jepara
berupa ikan pindang serani.
9. Pantai Tegalsambi
Pantai ini masih
satu lokasi dengan Pantai Teluk Awur, tepatnya berada di Desa Tegalsambi,
Kecamatan Tahunan, Jepara. Bebeda dengan pantai lainnya, di Pantai Tegalsambi
terdapat pelabuhan kecil yang biasa digunakan untuk melabuhkan perahu-perahu.
Pantai berpasir cokelat ini juga menjadi daya tarik bagi para wisatawan
mancangera.
Terdapat banyak
bangunan hotel dan vila di sekitar pantai ini yang memudahkan para wisatawan
untuk singgah dalam waktu yang lama. Aksesnya yang mudah membuat Pantai Tegalsambi
menjadi salah satu lokasi wisata favorit bagi masyarakat Jepara. Fasilitasnya
yang memadai juga membuat para pengunjung merasa nyaman dalam beraktivitas di
sekitar pantai.
10. Pantai Tirto
Samodro
Pantai Tirto
Samodro dikenal sebagai Pantai Bandengan karena lokasinya berada di Desa
Bandengan, Kecamatan Jepara. Selain kedua nama tersebut, pantai ini juga
memiliki nama Klein Scheveningen, nama yang diberikan oleh Ny. Ovink Soer—salah
satu teman dari R.A Kartini. Nama tersebut merupakan nama salah satu pantai di
Belanda yang mirip dengan Pantai Bandengan.
Pantai berpasir
putih ini sering digunakan sebagai tempat digelarnya berbagai festival
nasional, seperti festival layang-layang dan perlombaan motocross. Letaknya
yang strategis karena tidak jauh dari pusat kota, menjadikan tempat ini selalu
ramai dikunjungi oleh wisatawan, terutama pada waktu akhir pekan. Mereka yang
datang bukan hanya dari Jepara saja, tetapi dari luar kota bahkan dari
mancanegara.
Pantai Tirto
Samudro sudah memiliki beragam wahana permainan dan rekreasi yang cukup
lengkap. Selain dapat menikmati wahana yang telah disediakan, pengunjung pantai
dapat melakukan berbagai aktivitas lain, seperti berenang, bermain voli,
berjemur, hingga menikmati indahnya matahari terbit dan terbenam. Fasilitas
pendukung yang ada juga sudah cukup lengkap, sehingga memudahkan wisatawan
dalam memenuhi kebutuhannya.
11. Air Terjun
Jurang Nganten
Di balik
keindahan panorama alamnya, ternyata tersimpan kisah tragis yang menjadi
asal-usul nama dari tempat ini. Konon, ada sepasang pengantin yang tidak
direstui oleh orang tua masing-masing, tetapi tetap memaksakan diri
melangsungkan pernikahan. Mereka berdua kemudian melarikan diri dengan
menggunakan andong yang ditarik oleh kerbau. Dalam perjalanan, andong tersebut
terperosok ke dalam jurang saat sedang berjalan di tepi sungai. Kedua pengantin
tersebut meninggal di dalam jurang yang kemudian dikenal dengan nama Air Terjun
Jurang Nganten.
Air terjun ini
berada di Desa Tanjung, Kecamatan Pakis Aji, sekitar 20 km dari pusat kota
Jepara. Suasana yang tenang serta pemandangan di sekitar air terjun yang sangat
cantik membuat wisatawan bisa puas berlama-lama di sini. Lokasinya yang berada
di daerah lembah, membuat medan yang harus dilalui cukup sulit. Namun,
kesulitan tersebut terbayar setelah melihat keindahan air terjun yang mengalir
dari dinding bukit yang tegak.
12. Air Terjun
Grinjingan Dowo
Kawasan Jepara
memang banyak memiliki air terjun yang menawan. Selain Air Terjun Jurang
Nganten, ada pula Air Terjun Grinjingan Dowo yang berlokasi di Desa Dudakawu,
Dukuh Nggerot, Kecamatan Kembang, kurang lebih sekitar 35 km dari pusat
Kabupaten Jepara. Wilayah Kecamatan Kembang ini memang dikenal sebagai
gudangnya pariwisata Jepara. Selain Air Terjung Grinjingan Dowo, masih ada
beberapa air terjun dan pantai yang terdapat di daerah ini.
Obyek wisata ini
masih dikelola secara swadaya oleh masyarakat sekitar. Tidak heran, akses untuk
menuju ke lokasi juga masih cukup sulit karena harus melalui jalan yang terjal
dan berbatu. Sepanjang perjalanan, Anda dapat menikmati pemandangan hutan dan
perkebunan kopi dengan udara yang bersih dan segar. Suasana di sekitar air
terjun juga masih sangat asri dan alami sehingga memunculkan atmosfer
ketenangan yang membuat nyaman.
13. Air Terjun
Songgo Langit
Bahasa Jawa-nya
songgo langit, memiliki arti penyangga langit. Air terjun ini dinamakan
demikian karena jika dilihat dari bawah, tampak tegak lurus ke atas menembus
langit dan menyangganya. Dengan ketinggian 80 meter dan lebar 2 meter, Air
Terjun Songgo Langit menjadi salah satu destinasi wisata alam favorit di
wilayah Kabupaten Jepara.
Selain
menawarkan keindahan pemandangan alam dan air terjun yang menawan, lokasi ini
ternyata memiliki daya tarik lain, yaitu terdapat beraneka jenis kupu-kupu yang
terbang bebas di sekitar air terjun.
Perlu diingat,
pengunjung sangat dilarang keras untuk berenang atau bermain air di objek
wisata ini. Pasalnya, ada palung sedalam 8 meter yang dapat membuat wisatawan
terjebak di dalamnya.
Adapun lokasi
tempat wisata ini masih di daerah Kecamatan Kembang, Jepara, persisnya di Dukuh
Nglencer, Desa Bucu. Tidak seperti dua air terjun di atas, akses untuk menuju
ke Air Terjun Songgo Langit sudah cukup mudah. Baik kendaraan roda dua atau
roda empat bisa digunakan.
Tarif karcisnya
sekitar Rp2.000 untuk dewasa dan Rp1.000 untuk anak-anak. Sementara itu, biaya
parkir yang diterapkan di sini tergantung dari jenis kendaraan yang dibawa,
mulai dari Rp1.000 untuk motor, Rp2.500 untuk mobil, dan Rp5.000 untuk bus
rombongan wisata.
14. Air Terjun
Banyu Anjlok
Air Terjun Banyu
Anjlok secara harfiah dapat diartikan sebagai air yang terjun secara bebas.
Tempat wisata ini berlokasi di Samosari, Batealit, Kabupaten Jepara. Karena
aksesnya yang cukup sulit untuk dilalui dan terkesan ekstrem, hanya orang-orang
dengan nyali besar saja yang berani mendatanginya. Kendaraan bermotor hanya
dapat sampai di pemukiman warga saja, selebihnya perjalanan dilakukan dengan
berjalan kaki.
Perjalanan
ditempuh selama kurang lebih 40 menit dengan menyusuri area persawahan dan
hutan. Meskipun memiliki medan yang cukup sulit, tetapi cukup sebanding dengan
hamparan pemandangan menghijau yang memanjakan mata. Terlebih setelah melihat
langsung kemegahan air terjun di depan mata, rasa penat, lelah, dan letih
langsung sirna seketika.
15. Air Terjun
Kalen Wates
Tempat ini juga
dikenal dengan nama Air Terjun Jabung, terletak di Desa Tanjung, Kecamatan
Pakis Aji. Air terjun ini mengalir dari dinding bukit yang tegak dan memiliki
suasana yang masih sangat alami. Seperti kebanyakan air terjun di Jepara
lainnya, tempat ini juga memiliki suasana yang sepi, cocok dijadikan sebagai
tempat meditasi dan memulihkan diri.
Disebut sebagai
Air Terjun Jabung karena lokasinya masih termasuk wilayah Dukuh Jabung.
Dibandingkan dengan Air Terjun Jurang Nganten yang juga berlokasi di wilayah
Tanjung, akses Air Terjun Kalen Wates ini lebih mudah dilalui.
Wisatawan yang
berkunjung diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan dan keindahan, dengan
tidak membuang sampah sembarangan atau mencoret-coret bebatuan yang ada di
sana.
16. Gua Tritip
Gua Tritip
dipercaya sebagai petilasan Mbah Joyo Kusumo, seseorang yang pernah bertapa di
gua tersebut. Hingga saat ini, penduduk sekitar masih menyediakan sesajen
berupa wedang gula dan wedang kopi pada malam Jumat. Khusus pada malam Jumat
Wage, ditambahkan juga kelapa muda dan bubur merah putih. Kebanyakan pengunjung
yang datang ke tempat ini adalah mereka yang ingin ngalap berkah.
Gua ini terletak
di Desa Ujungwatu, Kecamatan Donorojo, sebelah utara pusat Kabupaten Jepara.
Akses menuju lokasi juga sudah sangat mudah. Selain menggunakan kendaraan
pribadi, ada angkutan umum yang dapat mengantar wisatawan untuk sampai ke
lokasi ini.
Meskipun
dipercaya sebagai bekas tempat pertapaan dan dikeramatkan oleh penduduk
sekitar, tidak ada kesan mistis dan seram di tempat ini. Gua Tritip justru
menjadi salah satu alternatif wisata alam yang dapat ditemukan di Jepara. Daya
tarik utama dari Gua Tritip adalah adanya sisa-sisa perahu yang menjadi bekas tempat
bertapa dari Mbah Joyo.
17. Gua Manik
Sebelumnya perlu
diketahui bahwa Gua Manik dan Pantai Gua Manik adalah dua objek wisata yang
berbeda, lokasinya pun tidak sama. Gua Manik berjarak kurang lebih 5 km dari
objek wisata Air Terjun Songgo Langit. Letaknya berada di Desa Sumanding,
Kecamatan Kembang. Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung diharapkan
berhati-hati karena jalannya cukup licin dan terjal.
Terdapat dua
buah gua di lokasi ini, salah satunya berada di bawah pancuran air dan konon
merupakan tempat pertapaan Begawan Manikyoso. Hingga kini, gua tersebut masih
digunakan sebagai tempat bertapa bagi sebagian orang.
Terlepas dari
adanya ritual tersebut, udara di sekitar gua sebenarnya teramat sejuk karena
masih berada di kawasan pegunungan. Anda bisa merelakskan diri sembari
menghirup udara segar.
Saat ini,
pengunjung yang datang belum dipungut biaya. Memang, tempat wisata ini belum
dikelola sepenuhnya. Ke depannya, pihak pemerintah setempat berencana
membangunnya sebagai kawasan wisata yang layak dan dilengkapi dengan fasilitas
yang memadai.
18. Danau
Blingoh
Bukan hanya
pulau; pantai; dan gua saja, Jepara juga memiliki wisata alam berupa danau. Lokasinya
berada di Dusun Lembah, Desa Blingoh, Kecamatan Donorojo. Dikelilingi oleh
batuan kapur berwarna putih yang sangat menawan, air danau ini juga jernih dan
berwarna hijau tosca.
Tidak ada yang
mengira jika keindahan Danau Blingoh tercipta akibat penambangan ilegal. Bekas
penambangan tersebut kemudian menjadi kubangan. Saat musim hujan tiba, kubangan
itu akan dipenuhi air sehingga menyerupai danau.
Oleh karena itu,
musim hujan merupakan waktu yang tepat untuk berkunjung ke lokasi ini. Ketika
musim kemarau tiba, air danau akan menyusut hingga kering. Untungnya,
pemerintah setempat berencana membuat saluran air untuk mengairi danau. Dengan
begitu, keindahan danau ini dapat dinikmati setiap waktu, bahkan saat musim
kemarau sekalipun.
Sebenarnya,
belum banyak yang mengetahui keberadaan Danau Blingoh, terutama wisatawan dari
luar Kota Jepara. Padahal, selain bisa menikmati pemandangannya yang memesona,
wisatawan bisa menjadikannya latar befoto-foto yang tidak biasa. Nah, jika Anda
berkunjung ke Jepara, tidak ada salahnya berwisata ke danau ini.
19. Museum R.A
Kartini
Setelah puas
berkunjung ke berbagai destinasi wisata alam di Jepara, selanjutnya giliran
mengunjungi berbagai tempat wisata sejarah. Wisata sejarah di Jepara bisa
dimulai dari Museum R.A Kartini yang berada di Jalan Alun-Alun No. 01,
Panggang, Kecamatan Jepara. Tempat ini diresmikan oleh Bupati Soedikto pada 21
April 1977. Sesuai namanya, museum ini didedikasikan untuk mengenang sang
pahlawan emansipasi wanita asal Jepara tersebut.
Bangunan museum
ini terdiri dari 3 gedung dengan desain yang menyerupai huruf K, T, dan N.
Meskipun bernama Museum R.A Kartini, tetapi tidak semua barang koleksi
merupakan peninggalan dari Raden Ajeng Kartini. Tersimpan juga koleksi
benda-benda purbakala dan peninggalan sejarah lainnya.
Ruangan koleksi
di Museum Kartini dibagi menjadi 4 bagian. Di ruangan pertama yang berada di
Gedung K, dapat ditemukan benda peninggalan R.A Kartini dan kakaknya—Sosro
Kartono. Ruangan kedua yang merupakan kaki dari Gedung K, adalah tempat khusus
untuk memajang peninggalan dari Sosro Kartono. Di ruangan ketiga, Anda dapat
melihat benda-benda bersejarah yang ditemukan di sekitar Kabupaten Jepara dan
benda kerajinan lainnya, seperti tenun ikat troso serta berbagai jenis anyaman
berbahan dasar bambu dan rotan.
Ruangan keempat
yang paling menarik. Di ruangan ini, tersimpan dengan rapi tulang belulang dari
Ikan Joko Tua. Konon, ikan ini adalah jenis paus gajah yang ditemukan di
perairan sekitar Karimunjawa.
Adapun Museum
R.A Kartini buka setiap Senin-Minggu, mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Tiket
masuknya hanya seharga Rp2.000 pada hari biasa, dan menjadi Rp3000 pada akhir
pekan.
20. Museum Ukir
Nusantara
Museum Ukir
Nusantara atau Museum Ukir Jepara dibangun di bekas gudang SMPN 6 Jepara yang
terletak di Jalan Kartini No. 40, Panggang, Kecamatan Jepara. Bangunan SMPN 6
sendiri juga terbilang unik, karena merupakan peninggalan dari zaman Hindia
Belanda yang dibangun pada tahun 1929. Pada awalnya, gedung sekolah tersebut
benama Open Bare Ambacht School. Setelah berganti nama beberapa kali, akhirnya
tempat ini dijadikan sebagai sekolah menengah negeri.
Sebagai museum
ukir pertama di dunia, tentu saja daya tariknya adalah koleksi ukir yang
berasal dari dalam dan luar wilayah Jepara. Misalnya, koleksi yang berasal dari
Suku Asmat—Papua. Adapun salah satu koleksi museum yang terkenal adalah bola
dunia yang terbuat dari ukiran kayu—bola dunia ini konon merupakan permintaan
Presiden Soekarno saat mengunjungi SMPN 6 Jepara pada tahun 1962.
Selain menikmati
keindahan dan keunikan seni ukir yang ada, pengunjung juga dapat mempelajari
bagaimana cara membuat ukiran-ukiran yang indah. Sayangnya, kunjungan ke museum
ini tidak didukung oleh fasilitas maksimal. Bisa dimaklumi karena Museum Ukir
Nusantara baru diresmikan pada 12 April 2014 lalu. Masih banyak pengembangan
dan pembangunan yang harus dilakukan agar wisatawan merasa lebih nyaman
berkunjung.
21. Situs Pusat
Bumi
Situs ini
berlokasi di Desa Wisata Plajan, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara.
Dinamakan sebagai Situs Pusat Bumi karena pada lokasi tersebut tersimpan tanah
yang berasal dari negara-negara di dunia. Tanah-tanah tersebut disimpan di
dalam rumah kaca dan diberi identitas berupa bendera negara tempatnya berasal.
Pengunjung yang
datang hanya diperbolehkan untuk melhat dari luar rumah kaca, tidak
diperkenankan untuk menyentuh atau memegangnya. Pemerintah setempat berencana
untuk mengembangkan tempat ini menjadi lebih bagus lagi. Tidak hanya tanah saja
yang didatangkan ke Desa Plajan, nantinya pemerintah juga berniat mendatangkan
202 orang yang mewakili negara tempat tanah berasal untuk tinggal di Desa
Plajan.
Situs Pusat Bumi
sendiri merupakan salah satu bagian dari Museum Gong Perdamaian Dunia. Selain
situs tersebut, ada pula berbagai koleksi lain yang ada, seperti Air 99 Negara,
Sumur Perdamaian, Kendi Pancasila, Gong Perdamaian Dunia, Asia-Afrika, dan Gong
Perdamaian Nusantara.
22. Benteng
Portugis
Benteng Portugis
juga menjadi salah satu objek wisata andalan dari Kabupaten Jepara, terletak di
Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo. Cagar budaya ini berada persis di tepi
laut, membuatnya memiliki pemandangan yang sangat menakjubkan. Untuk mencapai
tempat ini, wisatawan bisa menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan
lain, berhubung tidak ada rute angkutan umum yang menjangkau objek wisata ini.
Benteng Portugis
dibangun di atas bukit batu di pinggir laut dan merupakan lokasi pertahanan
yang strategis pada masanya. Sesuai namanya, benteng ini dibangun oleh pihak
Portugis sebagai bentuk kerja sama dengan Sultan Agung Mataram untuk melawan
pihak VOC. Namun, benteng ini hanya ditempati beberapa tahun saja oleh bangsa
Portugis. Pada masa pendudukan Jepang, benteng ini kembali digunakan sebagai
tempat pengintai laut.
Mau berkunjung?
Benteng Portugis buka setiap hari mulai pukul 06.00-16.00 WIB. Untuk
Senin-Jumat, harga tiket dewasa Rp3.000 dan anak Rp2.000. Untuk akhir pekan dan
hari libur, harga tiket dewasa naik menjadi Rp5.000 dan anak Rp.3000. Itu sudah
termasuk biaya parkir.
23. Pertapaan
Ratu Kalinyamat
Ratu Kalinyamat
dikenal sebagai anti-Portugis. Sejarah mencatat, sang ratu pernah dua kali
mengirim armada besarnya ke Selat Malaka untuk membantu Sultan Johor dalam
melawan Portugis. Meskipun kalah telak, tetapi nama Ratu Kalinyamat menjadi
terkenal dan ditakuti oleh pihak Portugis. Ratu Kalinyamat juga yang berjasa
mewariskan seni ukir khas Jepara.
Nama asli dari
Ratu Kalinyamat adalah Retna Kencana, beliau adalah putri dari Raja Demak,
Sultan Trenggono. Suaminya dibunuh oleh anak buah Arya Penangsang saat
perjalanan pulang setelah menghadap Sunan Kudus. Kematian suaminya ini membuat
sang ratu sangat terpukul dan menyimpan dendam mendalam terhadap Arya
Penangsang. Beliau kemudian bertapa telanjang dan bersumpah tidak akan
berpakaian sebelum berkeset kepala Arya Penangsang.
Lokasi pertapaan
Ratu Kalinyamat dikenal juga dengan nama Pertapaan Sonder yang terletak di
Sukuh Sonder, Desa Tulakan, Kecamatan Keling, 40 km dari pusat Kabupaten
Jepara. Tempat ini sering dikunjungi oleh para peziarah, terutama pada malam
Jumat Wage. Mereka yang datang kebanyakan adalah perempuan yang ingin tampil
cantik seperti Ratu Kalinyamat.
24. Masjid
Mantingan
Masjid Mantingan
merupakan salah satu masjid tertua yang ada di Kabupaten Jepara. Masjid ini
diyakini sudah dibangun sejak zaman Kesultanan Demak. Lokasinya berada di Desa
Mantingan, Kecamatan Tahunan, tepat 5 km dari pusat Kota Jepara. Seperti Masjid
Menara Kudus, masjid ini juga dikenal luas karena perpaduan bangunannya yang
menggabungkan beberapa unsur keagamaan.
Lokasi wisata
religi ini juga terbilang sangat mudah diakses. Selain menggunakan kendaraan
pribadi, wisatawan yang ingin datang berkunjung bisa menggunakan angkutan umum
jurusan Terminal Jepara–Mantingan.
Selain Masjid
Agung Demak, Masjid Mantingan juga dijadikan sebagai pusat penyebaran agama
Islam di pesisir utara Jawa. Akulturasi budaya juga sangat kental dirasakan di
tempat ini. Terlihat dari gapura candi yang bentuknya merupakan gabungan dari
kebudayaan Hindu dan Islam, bahkan di dalam masjid juga terdapat sisa-sisa
petilasan sebuah candi Hindu.
Keunikan lain
dari lokasi ini adalah adanya air keramat yang dipercaya oleh penduduk sekitar
dapat membuat peminumnya berkata jujur. Air ini dimanfaatkan oleh masyarakat
jika kebetulan mereka menghadapi sebuah sengketa yang tidak menemukan titik
pemecahannya.
25. Makam Sunan
Muria
Makam Sunan
Muria terdapat di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Lokasinya persis
berada di atas puncak bukit yang dinamakan Gunung Muria. Selain terdapat makam
Sunan Muria, ada pula makam Syeh Sadzli yang bisa ditemukan di tempat ini.
Pengunjung harus
mendaki tangga sejauh kurang lebih 500 meter untuk dapat berziarah ke makam
ini. Bagi yang tidak kuat mendaki, tersedia jasa angkutan ojek yang siap
mengantarkan sampai ke puncak bukit. Di Gunung Muria sendiri terdapat juga
berbagai objek wisata lainnya, seperti wisata alam dan wisata sejarah.
26. Candi Bubrah
Candi ini
terletak di Desa Tempur, Kecamatan Keling. Desa Tempur sendiri memang akan
dikembangkan menjadi sebuah desa wisata dengan berbagai fasilitas dan objek
wisata yang lengkap. Sesuai dengan namanya, candi ini berupa bangunan setengah
jadi yang diyakini sebagai gapura untuk menuju Candi Angin.
27. Candi Angin
Candi ini berada
di lokasi yang sama dengan Candi Bubrah. Letaknya berada di kawasan yang lebih
tinggi. Kedua candi tersebut diyakini dibangun pada masa yang sama dengan
pembangunan Candi Borobudur, bahkan bisa jadi lebih tua. Kemungkinan
candi-candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Kalingga yang dahulu berpusat di
sekitar Kabupaten Jepara.
Banyak mitos dan
misteri yang menyelimuti kedua candi ini. Mitos yang paling terkenal adalah
pembuat candi yang dipercaya bernama Resi Wigoyotoso. Resi tersebut datang ke
Desa Tempur dan bermaksud membangun candi. Berkat kesaktiannya, candi terbentuk
sendiri oleh bebatuan yang dipanggil oleh sang resi. Mitos lain mengatakan
kalau candi tersebut adalah padepokan milik Resi Hanoman—wanara berwujud monyet
putih sahabat Prabu Rama dalam epos Ramayana.
Oleh para ahli
spiritual, Candi Angin ini diakui memiliki sebuah pusaran angin yang terletak
tepat di lubang candi. Inilah yang membuat situs tersebut dinamakan Candi
Angin.
28. Kura-Kura
Ocean Park
Kura-Kura Ocean
Park merupakan salah satu wahana populer yang terdapat di Pantai Kartini.
Wahana ini dimaksudkan sebagai objek wisata edukasi kehidupan bawah laut.
Tempat ini sangat mencolok karena bentuknya menyerupai kura-kura atau penyu
raksasa.
Bangunan unik
ini terdiri dari 2 lantai. Lantai pertama berupa akuarium yang memiliki koleksi
berbagai jenis ikan dan penyu. Lantai kedua berisi aneka macam permainan
anak-anak.
Wahana rekreasi
keluarga ini diresmikan pada 22 Februari 2011 yang lalu. Aneka fasilitas yang
ada di dalam Kura-Kura Ocean Park ini, di antaranya adalah akuarium besar yang
memiliki sebuah lorong misteri bawah laut. Lorong tersebut akan membawa
pengunjung untuk menyaksikan berbagai macam kehidupan bawah laut yang terdiri
dari berbagai macam ikan ukuran kecil hingga ukuran besar, penyu sisik, dan
macam-macam terumbu karang.
Selain lorong
misteri, ada juga spa fish yang berisi ribuan ekor ikan garra rufa dari Turki.
Terdapat pula kolam sentuh yang berisi penyu dan ikan-ikan yang jinak—dapat
dipegang dengan aman oleh anak-anak. Di wahana rekreasi yang terletak di lantai
dua, pengunjung dapat menikmati aneka mainan pintar, seperti papan kreatif, air
mancur melayang, peraga sensor tepuk dan gerak, simulator pesawat terbang, dan
lain-lainnya.
Mengajak
anak-anak untuk berlibur di tempat ini merupakan pilihan yang tepat. Selain
bersenang-senang, tentunya mereka dapat belajar dengan suasana yang lebih
menyenangkan. Lagi pula, harga tiketnya sangat terjangkau. Hanya Rp5.000/orang
untuk hari biasa, dan Rp17.500/orang untuk akhir pekan.
29. Jepara
Ourland Park
Jepara Ourland
Park juga disebut sebagai Jateng Park 1, merupakan kawasan wisata terpadu
satu-satunya yang berada di Jawa Tengah. Konsepnya hampir mirip dengan Jatim
Park yang ada di Kota Batu, Jawa Timur.
Alamatnya di
Pantai Mororejo, RT 4/2, Mlonggo, Bandengan, Kecamatan Jepara. Ya, kawasan
wisata ini memang terletak persis di tepi pantai, dibangun di atas lahan seluas
11 hektare. Tempat ini menggabungkan antara olahraga, pendidikan, hiburan,
relaksasi, dan permainan.
Tempat wisata
rekreasi keluarga ini dibuka pada 10 April 2016 dengan nama Jepara Ocean Park,
memiliki gaya arsitektur timur tengah berupa kubah megah berwarna-warni.
Berbagai wahana seru tersedia di tempat ini, di antaranya:
- Taman air yang
terdiri dari kolam balita, kolam anak, kolam keluarga, ember byur, extreme
slide, kolam renang olimpiade, kolam arus, kolam ombak, dan lain-lain.
- Olahraga air
- Kegiatan
outbound atau mancakrida
- Wahana
permainan
Tersedia pula
kendaraan yang dapat digunakan untuk berkeliling di kawasan ini, seperti air
wheel, hoverboard, e-bike, golf car, dan kereta mini. Fasilitas yang tersedia
di sini juga cukup lengkap. Mulai dari musala, kamar ganti, panggung hiburan,
hingga tempat parkir yang cukup luas.
Untuk dapat
menikmati beragam wahana seru yang ada, pengunjung dikenai tarif mulai dari
Rp60.000 saja, dan Rp75.000 khusus untuk akhir pekan dan hari libur nasional.
30. Tiara Park
Waterboom
Berada di Jalan
Kenari, Purwogondo, Kalinyamatan, Tiara Park Waterboom ini juga tidak kalah
menyenangkannya dengan Jepara Ourland Park. Merupakan tempat wisata khusus
taman air yang ditujukan sebagai sarana rekreasi alternatif keluarga. Tempat
rekreasi ini dimiliki dan dikembangkan oleh TB. Mitra Jaya.
Sebagai tempat
rekreasi taman air, Tiara Park memiliki sejumlah kolam renang dengan kedalaman
yang berbeda-beda. Mulai dari kolam dengan kedalaman 20 cm hingga yang mencapai
3 m.
Salah satu
wahana yang menjadi daya tarik utama di tempat ini adalah Iguana Slide,
mengajak pengunjung untuk meluncur dari dalam patung iguana melalui lidah merah
yang terjulur menuju kolam.
Ada juga wahana
seperti bioskop 3D, luncur gantung, ATV arena, bunge trampoline, dan
wahana-wahana permainan mengasyikan lainnya yang sayang untuk dilewatkan.
Fasilitas lain yang ditawarkan di lokasi ini juga sudah cukup lengkap, dari
mulai musala hingga WiFi gratis.
Pihak TB. Mitra
Jaya berencana membangun beberapa wahana baru dan menggelar beberapa acara di
dalam Tiara Park. Wahana yang dimaksud seperti Wave House, Cute House yang akan
berisi binatang-binatang lucu dan imut, Reptil Cave, Perut Buaya, Futsal
Stadium, dan Roller Coaster. Salah satu acara yang rencananya akan digelar
adalah nonton bareng siaran-siaran olahraga.
Ingin mengajak
keluarga Anda berkunjung ke Tiara Park Waterboom? Cukup sisihkan anggaran untuk
tiket masuk seharga Rp25.000/ orang (akhir pekan), atau Rp22.000/orang (hari
biasa). Sementara itu, harga sewa ban besar adalah Rp15.000, dan harga sewa ban
kecil hanya Rp5.000.
Selain 30 objek
wisata di atas, masih banyak berbagai tempat wisata lainnya di Jepara yang
layak untuk dikunjungi. Memang kebanyakan berupa pantai dan air terjun yang
belum terjamah, sehingga kedatangan Anda tidak akan dipungut biaya. Hanya saja,
kondisi fisik harus dipersiapkan dengan baik.
Nah, setelah
berkunjung ke Jepara, ada baiknya untuk melanjutkan perjalanan wisata ke
daerah-daerah Jawa Tengah lainnya, seperti Kudus, Rembang, dan Semarang yang
juga tidak kalah menawannya. Selamat berlibur!